Kadang gw suka mikir kalo gw ga terlalu beruntung dalam percintaan.
Why? Coz in my whole life, ada aja kisah cinta gw yang complicated,,,
1st love yang nggak pernah jadi milik,,, Pengkhianatan… Perbedaan status… Penyesalan… dan macem-macem lah..
Bukan berarti percintaan yang sekarang gw miliki nggak indah. Nope.
I love him, dan gue tau banget gimana perasaan cowo gue ke gue. He’s very nice, and treats me very well. Tapi, kata guru ngaji gw, sebelum kita melakukan ijab kabul, kita belum bisa mengatakan bahwa pasangan kita sekarang adalah “Jodoh” kita, so it’s not my time yet to say, he’s my soulmate, and it is my fate to be with him. Apalagi dengan adanya kebingungan gw ttg makna “soulmate” itu sendiri.
Belahan jiwa.
Begitulah orang mengartikan “soulmate”.
Tapi setelah itu apa lagi yang mengikutinya? Kondisi apa yang bisa dikategorikan sebagai belahan jiwa? Oke, gw sedih waktu dia down. Gw bahagia waktu dia senang. Gw empati waktu dia susah. Apa itu udah bisa dibilang bahwa kita soulmate? Gw sendiri ngerasa belum menjadi soulmate untuk cowo gue. Belum sempurna. Masih ada batasan yang sangat tebal untuk menembus ruang itu. Egoisme, prinsip, dan tetek bengek lainnya.
Trus gimana? Apakah kalo kita bukan soulmate, itu berarti kita bukan jodoh? Ada perbedaan nggak sih antara “jodoh” dengan “soulmate”? Apakah “si jodoh” a.k.a calon suami/istri kita, haruslah seseorang yang bisa dikategorikan sebagai “soulmate” kita? If it is, agak susah tuh kayanya,,, karna menurut gw, it really takes times to find out if he/she’s the one. Trus, kapan meritnya dong??
Any comment?
21 January 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
jodoh = hubungannya sama takdir dari yg atas. . . soulmate belum berarti jodoh (menurut pendapat saya)
ReplyDeletejadi kesimpulannya (in my opinion)
jodoh = suami atau istri kita
soulmate belum tentu jodoh ita.
:)